Chief Executive Officer (CEO).
Pejabat Eksekutif TertinggiPejabat Eksekutif Tertinggi Chief Executive Officer atau CEO,Managing Director atau MD,atau disebut pula sebagai Direktur Utama adalah jenjang tertinggi dalam perusahaan (eksekutif) atau administrator yang diberi tanggung jawab untuk mengatur keseluruhan suatu organisasi. Seseorang yang ditunjuk sebagai CEO dalam sebuah korporasi, perusahaan, organisasi, atau lembaga biasanya melapor pada dewan direktur.
CEO merupakan bos dari semuanya dan bertanggung jawab atas segala sesuatu.
Mereka menentukan
- strategi untuk perusahaan.
- membentuk dan merekrut anggota tim senior lainnya.
- mengelola pendanaan.
Seorang CEO
- harus punya keahlian berpikir strategis,
- kemampuan memutuskan kemana tujuan bisnis atau industri.
- Mereka harus dapat membuat rute terbaik bagi perusahaan untuk navigasi menuju pasar masa mendatang.
- Mereka juga harus bisa membuat penawaran terbaik.
- Keahlian utama yang dibutuhkan dari seorang CEO adalah dalam hal merekrut dan memberhentikan.
- Manajemen team yang baik dapat menutupi kekurangan CEO.
Tugas :
- komunikator,
Peran komunikator melibatkan pers dan seisi dunia luar, serta manajemen dan karyawan organisasi; - pengambil keputusan,
peran pengambil keputusan mencakup keputusan tingkat tinggi terkait kebijakan dan strategi - pemimpin,
Sebagai pemimpin, CEO/MD memberi saran kepada dewan direktur
memotivasi karyawan, dan menggerakkan perubahan dalam organisasi. - pengelola (manajer),
mengawasi operasi organisasi setiap hari, bulan, dan tahun. - eksekutor,
Cara Untuk Menjadi CEO
2 Metode:
Menjadi seorang CEO tidak terjadi hanya semalam. CEO memulai karirnya dari bawah sampai ke tingkat atas dengan kombinasi kerja keras, kesabaran, dan sifat dan kualitas yang membuatnya sebagai pemimpin bisnis yang handal. Baca langkah-langkah dibawah untuk mengertikan jalan seseorang menjadi CEO, dan langkah-langkah agar seorang CEO tetap sukses.
Penuhi Syarat
- 1Miliki pendidikan. Jika kamu mau menjadi CEO, kamu perlu mempunyai nilai yang baik di sekolah, Idealnya, kamu harus mempunyai gelar sarjana dan pascasarjana. Fokuskan belajarmu dalam bidang yang berhubungan dengan industri yang ingin kamu masuki, namun pilihlah yang cukup umum sehingga kamu dapat lebih fleksibel dalam memilih pekerjaan.
- Banyak CEO mendapat gelar sarjana terlebih dahulu, lalu bekerja beberapa tahun sebagai karyawan, terus menaiki jabatan, dan lalu kembali lagi untuk mendapatkan gelar pascasarjana. Kamu tidak perlu memiliki semua gelar edukasi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan.
- Lebih besar perusahaan yang ingin kamu capai, lebih penting lagi agar kamu lulus atau memasuki sekolah khusus dan ternama. Beberapa CEO memang tidak pernah lulus kuliah, namun dari persentasi yang ada, kamu memiliki kesempatan yang terbaik jika kamu mempunyai sekolah ternama dalam gelar kamu. Contohnya seperti sekolah Ivy League, namun kamu dapat memilih sekolah lain yang mempunyai program bisnis yang baik.
- 2Belajar lebih banyak lagi tentang keuangan. Mempunyai ilmu keuangan yang baik akan sangat membantu CEO dalam membuat keputusan bisnis yang bijak. Kamu dapat belajar tentang keuangan dan ekonomi kapan pun kamu mau, tetapi ketika kuliah tetap waktu yang terbaik. Jika kamu tidak memilih jurusan akunting, ekonomi atau keuangan, cari kursus-kursus pada bidang tersebut.
- Ketika kamu sudah mulai bekerja, manfaatkan kesempatan apapun yang ditawarkan oleh perusahaan untuk menambah ilmu kamu tentang keuangan seperti seminar, kelas spesial, dan event lainnya. CEO yang baik tidak akan pernah berhenti menambah, menyegarkan atau mengasah ilmunya.
- 3Buat koneksi sejak dini. Ketika kuliah, ikuti seminar bisnis dan event networking kapan pun kamu bisa. Lamar beasiswa dimana saja sehingga kamu bisa menunjukkan kemampuan menjadi pemimpin kamu dan kemauan untuk bekerja keras; terus melamar sampai kamu mendapatkannya. Gunakan waktu kamu untuk membantu event social dan event lainnya yang dapat kamu gunakan untuk berkenalan dengan orang-orang bisnis di masa depan. Pendeknya, anggaplah bahwa kamu sudah memulai menaiki jabatan di perusahaan sebelum kamu memulai.
- Jangan ragu-ragu. Tidak pernah terlalu cepat untuk memulai membuat kesan yang baik dengan bisnis local dan pemimpin perusahaan. Kamu tidak akan pernah tahu siapa yang akan memperhatikan kamu dan membantu kamu memuluskan jalan pada pekerjaan pertama kamu dengan memberi kesan yang baik tentang kamu.
- 4Buatlah target setinggi mungkin. Ketika kamu mendapatkan pekerjaan yang didasarkan dari kualifikasi kuliah kamu (walaupun kamu masih kuliah), anggaplah seperti kamu mau memiliki seluruh perusahan tersebut. Karyawan yang bekerja dengan sangat serius sangatlah sedikit; jadilah seorang penguat perusahaan dan pemain tim, dan tenang saja, kamu akan diperhatikan. Terima pekerjaan tambahan dengan semangat, dan carilah sendiri kapanpun kamu bisa. Lakukan apapun yang dapat kamu lakukan untuk menunjukkan boss kamu bahwa kamu sangat serius untuk memajukan kehidupan professional kamu.
- Lakukan yang terbaik untuk mengenali atau berkenalan dengan baik dengan eksekutif tingkat tinggi bisnis dan kapan pun kamu bertemu mereka sepanjang karir kamu. Perhatikan cara mereka bertindak dan berbicara. Kamu bahkan dapat meminta seseorang untuk menjadi gurumu. Hal terburuk yang dapat terjadi adalah orang tersebut akan mengatakan “tidak” dan eksekutif biasanya menghargai ketidak sopanan dibanding kesopanan. Seorang guru eksekutif, jika kamu bisa mendapatkannya, adalah alat yang sangat kuat untuk melancarkan karir kamu.
- 5Tetaplah fleksibel. Ambisi yang kuat adalah sifat yang sangat berguna (beberapa malah berkata ini adalah vital) untuk dimiliki oleh pemimpin bisnis. Bagian dari ambisius dan agresif akan memajukan karir kamu adalah keberanian untuk mengambil jalan yang kamu tidak duga. Paling tidak tetaplah terbuka untuk mengganti shift kerja atau lokasi untuk memastikan kemajuan. Jika kamu mengambil kesempatan untuk menjadi manager pada kantor bagian yang berlokasi sangat jauh, kamu mungkin akan mendapatkan pekerjaan itu, bukan orang lain yang sudah memesannya terlebih dahulu.
- Ketika kamu sudah bekerja di perusahaan untuk satu atau dua tahun, jika kamu merasa dilewatkan kesempatan untuk naik pangkat, cari pekerjaan yang lain lagi dan cari posisi yang lebih baik dibanding yang sekarang. Kebanyakan CEO memulai karir mereka sebagai manager dan wakil president junior selama dua atau tiga bisnis yang mirip sebelum menjadi kepala perusahaan.
- Jangan takut untuk mencoba kewirausahaan. CEO dan pengusaha memiliki banyak sifat yang sama, dan seseorang yang berencana untuk menjadi CEO akan dapat mendapatkan awal yang baik dengan menjadi pengusaha. Jika kamu melihat kesempatan untuk memulai bisnis sendiri, dan terlihat seperti jalur yang lebih baik menuju tingkat eksekutif daripada pekerjaan kamu yang sekarang, jangan ragu untuk membuat perubahan. Membuat sebuah perusahaan yang sukses dari nol adalah suatu impresi yang menakjubkan pada CV kamu.
- 6Ikuti suatu dewan.
Jika kamu bisa, pilih untuk menjadi member dewan direktur pada perusahaan yang ternama. Ini akan memberikanmu pengalaman berharga yang dapat kamu gunakan untuk berinteraksi dengan dewan perusahaan kamu sendiri ketika kamu menjadi CEO. Ini juga menjadi batu loncatan yang sempurna, hampir setengah dari semua CEO di US bekerja sebagai member dewan pada suatu saat sebelum menjadi CE2
- 1Pahami apa yang dilakukan CEO.
CEO pada suatu perusahaan tidak selalu seseorang yang memiliki perusahaan; CEO tidaklah sama seperti pengusaha. Seorang CEO bukanlah seorang pemegang buku atau kera kantor. Sebaliknya, pekerjaan CEO adalah untuk menjalankan perusahaan: mengawasi keputusan finansial, menyelesaikan ketidak seimbangan, dan memastikan agar perusahaan dapat mendapat keuntungan lebih setiap tahunnya. Ini artinya CEO yang hebat adalah kombinasi antara ide cemerlang (seperti pengusaha), mau mengambil resiko dan bepikir besar; dan yang bekerja secara langsung, dapat melihat kedepan dalam masalah keuangan dan tenaga kerja manusia, selalu bersedia untuk menggali detail lebih dalam sampai semuanya sempurna. - 2Percaya pada pengalaman. Kebanyakan CEO mendapatkan posisinya setelah bertahun-tahun – terkadang berpuluh-puluh tahun dalam industry yang sama, atau bahkan dalam suatu perusahaan yang sama. Ketika kamu meraih pangkat atas, jangan lupa asal mulamu. Gunakan semua yang kamu ketahui tentang bisnis kamu (atau bidang bisnis) untuk menjalankannya seefisien mungkin: perbedaan antara peraturan tertulis dan “peraturan dasar”; koneksi yang dapat memberimu pandangan pada tempat-tempat yang kamu tidak dekati; sikap dan kepercayaan antara karyawan tingkat rendah tentang bisnis.
- 3Pimpin dengan suatu visi. Untuk menjadi CEO yang benar-benar baik, kamu harus berlatih mengkontrol perusahaan kamu dengan cara membuat lingkungan pekerjaan yang jelas dan nyaman. Dengan kata lain, pemimpin yang baik membuat karyawannya merasa bahwa mereka termasuk dalam suatu bagian yang spesial, sesuatu yang lebih besar dan lebih penting dari biasa. Sikap dan tindakan kamu terhadap angkatan kerjamu akan mempengaruhi setiap bagian pada perusahaaan kamu.
- Biarkan karyawan kamu membuat kesalahan. Tunjukkan mereka bahwa perusahaan kamu percaya pada mereka agar mereka dapat mencoba terus menerus sampai mereka berhasil – selama mereka cukup baik dalam pekerjaannya. Dorongkan produktifitas dengan cara mendukung mereka untuk mencoba mengambil resiko dan agar mereka mengambil keputusan sendiri. Kamu selalu yang menentukan pada akhirnya apakah sesuatu itu buruk atau tidak bagi bisnis.
- 4Jadilah transparan.
Sebagai CEO, kerjamu adalah menjalankan seluruh bisnis. Kamu memang melimpahkan banyak pekerjaan sehari-hari pada anak buahmu, kamulah yang dapat melihat seluruh pola bisnis perusahaan seiring perusahaan berjalan dan berkembang. Gunakan apa yang kamu lihat dan beritahukan rencanamu dan jelaskan keputusanmu kepada karyawan dengan jelas, dan terbuka. Jika mereka mengetahui apa visi kamu untuk perusahaan ini, mereka akan jauh lebih mudah untuk membantumu meraihnya. - 5Tetaplah berkomunikasi.
Jangan pernah percaya pada pandangan bahwa CEO tinggal dan bekerja di gedung yang mewah sedangkan bisnis perusahaan terjadi dibawah, diarahkan oleh kamu yang berada di atas. CEO yang efektif selalu berada di tengah-tengah aktifitas bisnis: mengunjungi setiap departemen, membantu dengan pekerjaan apa pun yang dia dapat bantu, berbicara dengan karyawan dan mendengar umpan balik mereka. Beberapa bagian kamu memang digunakan diatas, berpikir kedepan dan berpikiran luas, namun sisa waktu kamu sebaiknya digunakan pada ditengah-tengah aksi.
- Kamu dapat secara bebas memberitahu seseorang jika kamu perlu menunjukkan seseorang bekerja dengan cara yang kamu inginkan. Jangan hanya mencaci maki mereka atau “mengatakan” mereka bahwa mereka itu salah; sebaliknya, kamu beri contoh sendiri dan lakukan secara langsung cara yang kamu inginkan untuk mereka ikuti, menjelaskan alasan dalam setiap langkah dan tindakan kamu. CEO yang baik memimpin dengan contoh, bukan cacian.
- 6Buat strategi. Diantara semuanya, ketika kamu menjadi CEO, bisnis kamu adalah masa depan dari perusahaan tersebut. Kamu harus bisa mengadaptasi untuk berpikir 6 langkah kedepan, melihat sekitar, dan menebak apa yang kira-kira akan terjadi. Selalu ikuti trend an selalu berpikir tentang posisi perusahaan dalam dunia bisnis. Bagaimanakah agar kamu dapat tetap menjadi pemimpin? Jika tidak, bagaimana cara kamu untuk mengalahkan orang lain dari posisi teratas? Jika ini adalah pertanyaan yang akan memandumu membuat strategi bisnis, kamu akan menjadi CEO yang paling efektif.
Tips
- Dahulukan perlakuan etis sebelum meledakan emosi
- Jadilah transparan. Pertimbangkan untuk bertindak atas dasar pendapat dan nasihat “letnan” karyawan kamu. Ini akan membantu membuat mereka menjadi bagian dari tugas dan evaluasi dan mereka akan menghadiahi kamu dengan kerja keras dan loyalitas. “Letnan” adalah orang yang bekerja secara langsung untuk kamu dan menunjukkan kamu keajaiban, jadi, jadilah figur pemimpin bagi mereka dan jangan takut. Pemimpin yang baik mempunyai – dan mempercayai – tim yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar